Section outline

    • 1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

      2.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

      3.    Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,  teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

      Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

    • 3.10 Menganalisis data berdasarkan distribusi data, nilai rata-rata, median, dan modus dari sebaran data untuk mengambil simpulan, membuat keputusan, dan membuat prediksi.

      4.10 Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan distribusi data, nilai rata-rata, median, modus, dan sebaran data untuk mengambil kesimpulan, membuat keputusan, dan membuat prediksi

    • 1.    Siswa mampu menganalisis data dari distribusi data yang diberikan.

      2.    Siswa mampu menentukan rata-rata (mean) suatu kumpulan data.

      3.    Siswa mampu menentukan median dan modus suatu kumpulan data.

      4.    Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan distribusi data, rata-rata, median, modus, dan sebaran data dari kumpulan data yang diberikan

      5. Siswa mampu membuat kasimpulan, mengambil keputusan, dan membuat prediksi dari suatu kumpulan data berdasarkan nilai rata-rata, median, modus, dan sebaran data

    • 1. Diberikan sebuah stimulus, siswa mampu memprediksi data di masa depan berdasarkan data yang sudah ada.

      2. Diberikan sebuah stimulus, siswa mampu membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis data berkenaan dengan diagram penyajian data dan isu tersebut.

    • Tahukah kamu tentang Seba Baduy?

      Seba Baduy merupakan upacara adat yang dilakukan setahun sekali sebagai wujud syukur atas limpahan hasil pertanian di ladang yang dilakukan oleh masyarakat Baduy. Masyarakat Baduy secara bersama-sama akan berjalan kaki untuk mengunjungi kepala daerah, baik Bupati Lebak maupun Gubernur Banten.

      Konon, upacara Seba Baduy ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam. Banyak sekali masyarakat Baduy yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Berikut disajikan data jumlah masyarakat Baduy yang mengikuti Seba Baduy dari tahun 2018 sampai sekarang:

      Tahun Jumlah Peserta
      2020 17
      2021 24
      2022 1.195
      2023 1.250
      2024 1.500

      • Mean suatu data adalah jumlah seluruh data dibagi oleh banyaknya data. Mean dirumuskan sebagai berikut:

      \( \vec{x}= \frac{jumlah data}{banyak data} \)

      • Modus adalah nilai yang paling sering muncul dari suatu kumpulan data.
      • Median adalah nilai tengah suatu kumpulan data yang telah diurutkan.
      • Jangkauan suatu kumpulan data adalah selisih nilai terbesar dan nilai terkecil dari kumpulan data tersebut.
      • Kuartil terdiri atas tiga macam, yaitu kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (median, Q2), dan kuartil atas (Q3)
    • Masyarakat Baduy, yang tinggal di Desa Kanekes Kabupaten Lebak Banten, Indonesia, merupakan kelompok etnis yang unik dengan budaya dan tradisi yang kaya. Masyarakat Baduy dikenal karena menjalani gaya hidup yang sangat tradisional dan melestarikan nilai-nilai spiritual dalam pengelolaan sumber daya alam mereka. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, berbagai faktor, termasuk pertumbuhan penduduk dan modernisasi, telah menghadirkan perubahan baru yang signifikan bagi masyarakat Baduy.

      Perubahan yang terjadi di Baduy dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pembukaan wisata budaya. Pemerintah Kabupaten Lebak menetapkan Desa Kanekes sebagai tujuan wisata budaya. Peraturan tersebut mencatat bahwa kawasan adat Baduy harus dijaga sebagai kawasan cagar budaya yang harus dikembangkan sejalan dengan tujuan pengembangan kebudayaan nasional. Wisata budaya tersebut secara resmi diberi nama “Wisata Saba Budaya” sesuai dengan usulan masyarakat adat Baduy

      Tahun Banyak Wisatawan
      2017 19,4
      2018 2,2
      2019 42,2
      2020 2-,3
      2021 6,3
      2022 20,8